Tuesday, April 24, 2012

Ekonomi Pariwisata-Task Chapter 3


1.       Diketahui dari negara Astina:
N = 1.810.000
T = 2.655.000
P = 14.500.000

NTP =   1.810.000 x 100%
                14.500.000
         = 12,4828 %

GTP =  2.655.000 x 100 %
                14.500.000
         = 18,3103 %

TF = 12,4828 %
        18,3103 %
     =  0,68 %

Diketahui dari negara Amarta
N = 1.223.000
T = 1.964.000
P = 9.700.000

NTP = 1.223.000 x100 %
           9.700.000
        = 12,6082 %

GTP = 1.964.000 x 100 %
           9.700.000
        = 20,2474 %

TF = 12,6082 %
        20,2474 %
    = 0,62 %

Dari hasil perhitungan saya, dapat dilihat kedua negara tersebut mempunyai nilai yang hampir sama, bahkan tidak sampai 1 % dari jumlah penduduk yang ada. Banyak alasan yang bisa dikemukakan. Dalam penjelasan yang terdapat dalam materi, dijabarkan nilai perjalanan bersih biasanya hanya mencapai 70-80 % dikarenakan adanya faktor-faktor yang menghalangi para penduduk untuk melakukan perjalanan. Sedangkan unutk perjalanan kotor bisa lebih dari 100 %. Negara Astina dan Amarta adalah negara dengan jumlah penduduk yang melakukan perjalanan sedikit dengan sebab penghasilan penduduknya yang rendah, banyaknya jumlah penduduk sehingga pendapatan tiap-tiap penduduknya tidak mencukupi untuk melakukan perjalanan.

2.       Kecenderungan Perjalanan yang Tinggi disebabkan oleh :
a.       Pendapatan penduduk yang besar
b.      Tingkat profesionalisme masyarakat (Wiraswasta, Direktur, Karyawan tingkat tinggi, dll)
c.       Penduduk kota-kota besar
d.      Kelompok usia antara 20-45 tahun
e.      Kelompok keluarga kecil dan keluarga-keluarga yang memiliki anak-anak usia sekolah.
f.        Tingkat pendidikan penduduk yang tinggi

Kecenderungan Perjalanan yang Rendah disebabkan oleh :
a.       Pendapatan penduduk yang kecil
b.      Pekerjaan penduduk seperti Petani, Buruh dan Pensiunan
c.       Anak-anak kecil dan orang-orang diatas 75 tahun.
d.      Para penghuni desa yang penduduknya kurang dari 2.000 orang
e.      Anggota keluarga besar (>5 orang)

3.       Kondisi Elastis :
Jika bahan bakar minyak naik, maka biaya transportasi akan ikut naik. Apabila bahan bakar minyak menurun, maka biaya transportasi akan menurun. Hal ini disebabkan karena bergantungnya transportasi akan bahan bakar minyak sebagai biaya pokok berjalannya transportasi tersebut.

Elastisitas Murni :
Harga tiket pesawat penerbangan naik atau turun kurang mendapat pengaruh yang signifikan pada konsumennya karena hal tersebut adalah suatu kebutuhan.

Tidak Elastis :
Contohnya pada penjualan souvenir. Jika barang yang dijual terlampau mahal, maka tingkat penjualan pada toko tersebut akan menurun.

1 comment:

  1. Nilai 75

    Ulasannya bagus tetapi hitungan khususnya TF (travel frekusinya satuan bukan prosentase,,,ini kan menghitung frekuensi jadi seberapa sering penduduk warga negaranya melakukan perjalanan wisata)

    ReplyDelete